7 Keunikan Arsitektur Art Deco yang Menghiasi Penginapan Bandung
Selasa, 05 November 2019
Semakin hari, berbagai
penginapan Bandung
kian menemukan gayanya masing-masing. Ada yang kukuh dengan gaya lama. Ada pula
yang mulai mencicipi manisnya budaya serba-modern. Salah satu gaya yang saat
ini populer adalah jenis art deco.
Gaya arsitektur tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 dalam suatu
pameran. Apa saja keunikannya?
1. Bersifat Dinamis dan Reflektif
Pada awalnya, gaya
arsitektur art deco memang identik
dengan budaya Perancis. Akan tetapi, berhubung Indonesia lebih banyak berinteraksi
dengan budaya Belanda, maka bangunannya lebih mirip ala-ala Negeri Kincir
Angin. Kota Bandung termasuk yang paling dominan menerapkan gaya jenis art deco dengan sentuhan Belanda.
Mengapa hal itu bisa
terjadi? Dulu, sekitar tahun 1920, pemerintah Belanda sempat kepikiran ingin
memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Bandung. Pada waktu itu, nama
Jakarta masih dikenal dengan Batavia.
Sedangkan gaya
arsitektur yang populer pada saat itu adalah art deco. Saat ini, Anda bisa menemukan limpahan gaya art deco khas Belanda versi modern hanya
dengan menikmati fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta. Baik pada saat liburan
atau kunjungan kerja selama beberapa hari.
2. Desain Kaca Ruangan yang Berukuran Besar
Nyaris setiap ruangan
pada bangunan bergaya art deco
memiliki kaca yang berukuran besar. Tujuannya untuk menciptakan kesan santai
serta cocok untuk bernostalgia. Kaca berukuran besar itu seringkali ditempatkan
pada bagian dinding. Baik yang hanya difungsikan untuk hiasan maupun demi
memperluas jangkauan mata saat menjelajahi dunia luar.
3. Memiliki Perkakas yang Serba-Artistik
Bagi pecinta seni,
pasti suka sekali dengan penginapan
Bandung yang bergaya art deco.
Nilai seni yang ditunjukkan tidak hanya pada bidang hiasan dinding, kaligrafi,
potret, atau semacamnya. Akan tetapi lebih menjiwai lagi karena menyatu dengan
karpet, tempat duduk, meja, hingga langit-langit. Tujuannya untuk menciptakan
harmoni yang tetap terjaga.
Contohnya pada lampu
hias yang sangat kental dengan perpaduan warna. Terasa sekali pada waktu malam
tiba dan lampu-lampu mulai berpendaran. Selain bentuknya yang unik, cahaya pada
lampu bergaya art deco memiliki efek
menenangkan hati. Siapa pun yang melihatnya seolah tersihir ke dalam dunia lain
dan belum pernah menjajaki isinya.
4. Ada Unsur yang Abstraktif
Ada satu kata yang
tepat untuk menggambarkan bangunan bergaya art
deco: “cerdas”. Orang-orang yang cerdas seringkali menyukai hal-hal berbau
seni. Sebab adanya seni bisa memantik pikiran imajiner yang membuat si empunya jadi
lebih kreatif. Salah satu seni tingkat tinggi ada pada karya-karya yang
abstraktif. Termasuk bangunan bergaya art
deco.
Ciri yang paling
menonjol pada karya abstraktif ada pada pemaknaannya. Tiap kali melihat seni
tersebut, selalu muncul perspektif baru. Bahkan jika ditafsirkan jutaan kali
pun belum juga habis. Itulah kehebatan seni yang abstraktif. Ditambah lagi
dengan penggunaan material berkualitas dan padu-padan warna yang terang nan elegan.
5. Ziggurat
Sederhananya, ziggurat
adalah seni bangunan bertingkat sehingga lebih mirip tangga ketika dilihat dari
luar. Gaya art deco ini mulanya terinspirasi
dari punden berundak yang ada pada peradaban Mesopotamia. Pada zamannya,
Mesopotamia merupakan peradaban yang paling maju dibanding budaya lain. Mulai
dari para pemikir hingga detail bangunannya.
6. Adanya Lengkungan pada Dinding
Bangunan ala Belanda
seringkali ditandai dengan pilar-pilar yang besar, tinggi, dan serba putih.
Dengan sentuhan gaya art deco,
dindingnya pun dibuat melengkung. Seolah-olah bangunannya memiliki kesatuan
yang jika dilerai bisa menimbulkan perbedaan persepsi. Adanya lengkungan juga
menimbulkan kesan “luas” pada bangunan tersebut.
7. Menganut Gaya Kubisme
Selain banyak
menggunakan seni yang abstraktif, bangunan art
deco juga menganut gaya kubisme. Apa sih kubisme itu? Secara harfiah,
kubisme selalu mengacu pada standar bidang siku-siku yang berhimpitan. Bisa
dibilang, bahwa kubisme adalah sejenis aliran yang lebih tua dari abstrak. Gaya
serupa juga ada pada dunia seni lukis dan sastra.
Apakah semua penginapan Bandung menggunakan gaya art deco? Tentu tidak semuanya.
Tergantung para pengembang yang melatar-belakanginya. Walaupun termasuk “gaya
lama”, bangunan art deco selalu
memiliki tempat tersendiri dan tak pernah lekang oleh waktu. Sebab seni yang
serba abstraktif selalu relevan terhadap zaman apa pun. Bahkan jika waktu berputar
ribuan tahun lagi.
HALAMAN SELANJUTNYA: