Hanura akan dukung Ahok pada Pilgub DKI 2017
Rabu, 19 April 2017
Hanura akan dukung Ahok pada Pilgub DKI 2017
DPP Hanura kemungkinan akbar akan mendukung calon petahana Basuki T Purnama ( Ahok) pada Pilgub DKI 2017. Meski belum terdapat pernyatakan secara resmi, kinerja dan elektabilitas Ahok dijadikan pertimbangan.
Mungkin saja Hanura akan dukung Ahok. Saya belum konfirmasi ya ke Ketum. Tapi kemungkinan akbar iya, istilah Ketua DPP Hanura, Rofinus Hotmaulana Hutauruk, pada program deklarasi Vox Point Institute di Grand Central Restauran, Jakarta Selatan, Sabtu (12/tiga).
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan DPP kemarin yang tidak sempat dihadirinya, terdapat pembahasan mengenai Pilkada DKI. Sejauh ini belum diketahui apa output rendezvous tersebut.
Memang kemarin ada rendezvous di DPP soal Pilkada tapi aku belum dapat keterangan mengenai hasilnya, kentara beliau.
Saat ini Hanura masih menggodok calon yg bakal diusung dalam perhelatan Pilkada di ibu kota tahun depan. Itu sebabnya, mereka mengaku belum berkomunikasi menggunakan siapa pun termasuk Ahok.
Belum terdapat bicara pada partai. Kita masih proses ya, jelas beliau.
Dia berkata momen Pilkada DKI harus dibaca secara bijak sang warga pemilih di Jakarta. Sebab output pemilihan akan memilih nasib & pembangunan pada Jakarta pada lalu hari.
Warga DKI harus pintar pilih pemimpin. Peranannya sangat signifikan. Kedua orang pada Jakarta jangan terpengaruh menggunakan pola pikir pendek apalagi money politics, beber beliau.
Di satu sisi, Rofinus mengaku mendukung penuh Ahok maju entah maju secara independen. Saya eksklusif dukung Ahok. Dia higienis. Kita lihat saja kinerja beliau & mampu menciptakan SDM bersinergi menggunakan banyak hal. Juga dia dengan zero KKN proses ke depan akan baik, pungkas Rofinus.
Sementara itu, Ketua Umum Vox Point Institute (sebuah organisasi Katolik lintas partai), Handoyo Budisejati berkata, meski dilawan sang banyak partai, sejauh ini belum ada lawan yg bisa mengalahkan elektabilitas Ahok.
Ahok omongnya keras & dimusuhi karenanya. Tapi sejauh ini saya belum melihat terdapat versus yang sepadan, pungkas Budi dalam kesempatan yang sama.
[lia]
DPP Hanura kemungkinan akbar akan mendukung calon petahana Basuki T Purnama ( Ahok) pada Pilgub DKI 2017. Meski belum terdapat pernyatakan secara resmi, kinerja dan elektabilitas Ahok dijadikan pertimbangan.
Mungkin saja Hanura akan dukung Ahok. Saya belum konfirmasi ya ke Ketum. Tapi kemungkinan akbar iya, istilah Ketua DPP Hanura, Rofinus Hotmaulana Hutauruk, pada program deklarasi Vox Point Institute di Grand Central Restauran, Jakarta Selatan, Sabtu (12/tiga).
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan DPP kemarin yang tidak sempat dihadirinya, terdapat pembahasan mengenai Pilkada DKI. Sejauh ini belum diketahui apa output rendezvous tersebut.
Memang kemarin ada rendezvous di DPP soal Pilkada tapi aku belum dapat keterangan mengenai hasilnya, kentara beliau.
Saat ini Hanura masih menggodok calon yg bakal diusung dalam perhelatan Pilkada di ibu kota tahun depan. Itu sebabnya, mereka mengaku belum berkomunikasi menggunakan siapa pun termasuk Ahok.
Belum terdapat bicara pada partai. Kita masih proses ya, jelas beliau.
Dia berkata momen Pilkada DKI harus dibaca secara bijak sang warga pemilih di Jakarta. Sebab output pemilihan akan memilih nasib & pembangunan pada Jakarta pada lalu hari.
Warga DKI harus pintar pilih pemimpin. Peranannya sangat signifikan. Kedua orang pada Jakarta jangan terpengaruh menggunakan pola pikir pendek apalagi money politics, beber beliau.
Di satu sisi, Rofinus mengaku mendukung penuh Ahok maju entah maju secara independen. Saya eksklusif dukung Ahok. Dia higienis. Kita lihat saja kinerja beliau & mampu menciptakan SDM bersinergi menggunakan banyak hal. Juga dia dengan zero KKN proses ke depan akan baik, pungkas Rofinus.
Sementara itu, Ketua Umum Vox Point Institute (sebuah organisasi Katolik lintas partai), Handoyo Budisejati berkata, meski dilawan sang banyak partai, sejauh ini belum ada lawan yg bisa mengalahkan elektabilitas Ahok.
Ahok omongnya keras & dimusuhi karenanya. Tapi sejauh ini saya belum melihat terdapat versus yang sepadan, pungkas Budi dalam kesempatan yang sama.
[lia]
HALAMAN SELANJUTNYA: